Tugas 8 Sistem Digital

REGISTER GESER TERKENDALI

1. Gambar Rangkaian











2. Prinsip Kerja

Kendali SHL

SHL meruoakan sinyal kendali. Apabila SHL rendah, maka sinyal SHL tinggi. Keadaan ini membuat setiap keluaran flip-flop masuk kembali ke masukkan data-datanya. Karena itu, data tetap tersimpan pada setiap flip-flop pada saat pulsa detak tiba. Dengan cara ini, sebuah kata digital dapat tersimpan selama waktu yang diinginkan.

Sebuah register geser terkendali (controlled shift register) mempunyai masukan - masukan kendali, yang mengatur operasi rangkaian pada pulsa pandetak yang berikutnya.

Pengisian Peralel

Gambar diatas menunjukkan langkah yang lain dalam evolusi register-register geser. Rangkaian ini dapat megisikan semua bit X secara langsung ke dalam flip-flop, sama seperti register buffer. Cara pemasukan data seperti ini disebut pengisian paralel atau serentak (parallel or broadside loading). Dan untuk data yang banyak hanya dibutuhkan satu pulsa pendetakan untuk menyimpan data - data tersebut.

Jika LOAD dan SHL rendah, keluaran gerbang NOR akan menjadi dan keluaran flip-flop akan mengumpan kembali ke masukan datanya. Keadaan ini menyebabkan data tetap tersimpan dalam masing-masing flip-flop postif dari pulsa detik. Dengan kata lain, register menjadi tidak aktif ketika LOAD dan SHL dalam keadaan rendah dan isi register tersimpan dengan aman.

Apabila LOAD rendah dan SHL tinggi, rangkain bertindak sebagai register geser-kiri. Dipihak lain, jika LOAD tinggi dan SHL rendah, rangkaian berfungsi sebagai register buffer karena semua bit X akan memasuki flip-flop untuk pengisian Paralel. (LOAD dan SHL tidak boleh tinggi bersam-sama, karena 2 ragam operasi yang berbeda tidak mungkin dilaksanakan dengan sinyal detak tunggal).

Dengan menambahkan banyak flip-flop, kita dapat membuat register geser yang lebih panjang. Dan dengan gerbang yang lebih banyak, operasi pergeseran kek kanan dapat pula dilaksanakan. Sebagai contoh, 74198 adalah register 2 arah 8-bit jenis TTL, yang dapat melakukan pengsian secara serentak, penggeseran ke kiri atau penggeseran ke kanan.

Tugas 7 Sistem Digital

Rangkaian dan prinsip kerja counter pada jam digital

A. Gambar Rangkaian











Gambar Rangkaian Counter Jam Digital

A. Prinsip kerja counter pada jam digital

Detik

Satuan

Detik pada jam memiliki satuan sebanyak 10 bit (0-9), oleh karena itu pada satuan detik menggunakan counter mode 10 (pembagi 10). Menggunakan counter JK 4 input.

Biner 10 = 1010

Untuk itu, nilai biner 10 di set menjadi 0000,agar pada hitungan ke 10 satuan detik pada jam digital akan mulai kembali dari 0 (nol).

Untuk menjadikan nilainya menjadi 0000, maka pada input yang menghasilkan nilai 1 dihubungkan dengan menggunakan gerbang NAND. Kemudian hasilnya, di masukkan kembali ke Clr (clear).

Kemudian hasil dari input terakhir akan masuk sebagai CLOCK pada puluhan detik pada jam digital.

Begitu seterusnya.

Puluhan

Detik pada jam digital memiliki puluhan sebanyak 6 bit (0-5), oleh karena itu pada puluhan detik menggunakan counter mode 6 (pembagi 6). Menggunakan counter JK 3 input, atau untuk menyamakan juga bisa mneggunakan counter JK 4 input.

Biner 6 = 0110

Untuk itu, nilai biner 6 di set menjadi 0000, agar pada hitungan ke 6 puluhan detik pada jam digital akan kembali dihitung bernilai 0 (nol).

Untuk nilai clock pada puluhan ini, diperoleh dari hasil input terakhirpada satuan detik jam.

Kemudian untuk menjadikan nilai biner 6 menjadi 0000, maka pada input yang menghasilkan biner 1, adihubungkan dengan gebang NAND, sehingga hasilkan akan 0 (nol). Kemudian hasilnya di masukkan kembali k Clr (Clear).

Begitu seterusnya.

Menit

Satuan

Untuk satuan pada menit jam digital mempunyai prinsip kerja yang sama dengan satuan detik pada jam digital. Hanya saja, untuk Clock pada satuan menit diperoleh dari hasil input terakhir pada puluhan detik.

Puluhan

Puluhan menit juga memiliki prinsip kerja yang sama dengan puluhan pada detik jam digital. Tetapi, untuk Clocknya diperoleh dari hasil input terakhir pada satuan menit jam digital tersebut.

Jam

Satuan

Satuan jam menggunakan Counter Mode 4, karena pada saat nilai satuannya 4 akan kembali disetting bernilai 0 (nol). Sama dengan menit dan detik. Biner dari 4 adalah 0100. Sehingga yang perlu di set 0 (nol) hanya 1 input saja. Kemudian hasilnya juga akan dimasukkan ke Clr (clear).

Hasil input terakhir, akan dijadikan nilai Clock pada puluhan jam.

Puluhan

Puluhan jam, menggunakan Counter Mode 2. Karena itu pada saat nilai puluhannya 2 akan dihitung kembali dari 0 (nol). Biner 2 adalah 0010, sehingga yang perlu di setting bernilai 0 (nol) hanya 1 input saja. Untuk itu hasil input yang bernilai 1, dihubungkan dengan gerbang NAND kemudian hasilnya dimasukkan ke Clr (clear).





Gambar Rangkaian








prinsip kerja
Jam Digital pada dasarnya menerapkan prinsip kerja dari rangkaian counter yang disusun secara bertingkat. Counter pertama untuk menghitung menit dan counter kedua untuk menghitung jam. Rangkaian counter diwakili dengan melakukan pengurangan isi register secara looping. Tampilan angka dilakukan oleh rutin program yang melakukan scaning display terus-menerus. Timer interup digunakan untuk menginterupsi rutin program scan display setiap 50 ms. Interupsi ini memanggil beberapa rutin seperti, couter jam dan menit, perbaharui tampilan, cek tombol, dan konversi biner ke seven segmen